Dalam proses akuntansi, segala sesuatunya harus dijalankan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di suatu negara. Informasi laporan keuangan suatu bisnis disajikan dengan metode dan format baku, sehingga penyusunannya tidak dapat dilakukan secara asal-asalan.
Adanya Standar Akuntansi Keuangan membuat laporan keuangan bisnis menjadi seragam. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi auditor dalam membaca laporan serta memahami laporan keuangan. Tidak hanya itu, SAK membantu menjaga integritas laporan keuangan suatu perusahaan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat. Sebab, laporan keuangan perusahaan disajikan secara transparan.
Di Indonesia sendiri terdapat 4 Standar Akuntansi Keuangan yang dijadikan pedoman. Dalam artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai SAK.
- Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Report Standard (PSAK-IFRS)
SAK yang berlaku di Indonesia dikenal juga dengan nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau International Financial Report Standard. Standar ini diterapkan sejak tahun 2012 hingga 2021 oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.
Standar keuangan ini digunakan untuk bisnis yang mempunyai akuntabilitas publik. Badan usaha tersebut adalah yang dalam proses pendaftaran di pasar modal maupun yang sudah terdaftar. Contohnya seperti perusahaan BUMN, perusahaan dana pensiun, perusahaan publik, perbankan, hingga perusahaan asuransi.
Tujuan utama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tidak jauh berbeda dengan Standar Akuntansi Keuangan. Yaitu untuk memberikan informasi relevan bagi pengguna laporan keuangan suatu perusahaan.
Karena Indonesia juga tergabung di International Federation of Accountants (IFAC), maka diterapkanlah International Financial Report Standard (IFRS) dalam penyusunan laporan keuangan.
- Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK-ETAP)
Entitas Tanpa Akuntansi Publik (ETAP) merupakan penyederhanaan dari IFRS yang digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan. Laporan keuangan yang dibuat hanya digunakan untuk pengguna eksternal dengan tujuan umum.
Berbeda dengan IFRS, ETAP tidak meliputi laporan laba rugi komprehensif, aset tidak berwujud, penilaian untuk aset tetap, dan properti investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan. Selain itu, Standar Akuntansi Keuangan ini juga tidak ada pengakuan liabilitas, aset pajak tangguhan, dan tidak menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar.
Entitas Tanpa Akuntansi Publik dapat diterapkan pada bisnis berskala kecil dan menengah. Sehingga pembuatan laporan keuangan dapat disusun tanpa bantuan pihak lain. Bahkan, pemilik bisnis skala kecil dan menengah bisa melakukan audit mandiri dengan SAK-ETAP.
- Pernyataan Standar Akuntansi Syariah (PSAK-Syariah)
Sesuai dengan namanya, Pernyataan Standar Akuntansi Syariah digunakan untuk lembaga berbasis syariah. Mulai dari badan zakat, bank syariah, dan lain sebagainya. Standar Akuntansi Keuangan Syariah dibuat dengan landasan fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ada beberapa poin yang terdapat di dalam standar ini, yaitu penyusunan dan pengungkapan laporan serta standar penyajian laporan keuangan. Tak hanya itu, PSAK-Syariah juga terdiri dari kerangka standar khusus transaksi syariah seperti murabahah, mudharabah, ijarah, istishna, dan salam.
- Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Pelaporan keuangan sangatlah penting dalam sektor pemerintahan untuk menciptakan transparansi. Laporan keuangan yang transparan dapat menciptakan akuntabilitas pada sektor pemerintahan. Sebab itu, dibuatlah Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Standar Akuntansi Keuangan ini berisi sekumpulan acuan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pada lembaga pemerintahan di Indonesia. Umumnya, SAP terdiri dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.Mengingat pentingnya Standar Akuntansi Keuangan, Anda dapat menggunakan jasa akuntan terbaik agar keuangan bisnis lebih tertata.
