Istilah analisis kredit sudah tidak asing lagi bagi yang berkecimpung di bidang keuangan dan perbankan. Biasanya, istilah ini dijumpai ketika nasabah bank ingin mengajukan kredit atau pinjaman. Jika kredit analis menyatakan kondisi nasabah layak mendapatkan pinjaman, maka pengajuannya pun akan disetujui.
Namun, tahukah Anda definisi analisis kredit sebenarnya? Supaya tidak salah lagi, berikut definisi, fungsi, prinsip, dan tugas analis kredit yang perlu diketahui.
Apa Itu Analisis Kredit?
Analisis kredit merupakan aktivitas penilaian kredit yang meliputi beberapa aspek. Mulai dari keuangan maupun non keuangan. Pengecekan kredit biasanya dilakukan dengan rasio keuangan dan pendekatan tertentu untuk menentukan kebutuhan kredit dari calon debitur.
Proses ini sengaja dilakukan dalam sektor keuangan maupun perbankan untuk mengevaluasi kemampuan calon debitur dalam membayar pinjaman tepat waktu dan tidak menyebabkan risiko gagal bayar. Analisis kredit juga digunakan untuk mengetahui risiko kredit buruk bagi lembaga keuangan maupun perbankan.
Fungsi Utama Analisa Kredit
Ada beberapa fungsi analisis kredit bagi lembaga keuangan dan perusahaan pembiayaan, seperti:
- Pertimbangan dalam Mengambil Keputusan
Seperti yang disinggung di awal, perusahaan perbankan dan lembaga keuangan membutuhkan landasan kuat dalam mengambil keputusan saat ada nasabah yang mengajukan kredit. Hasil analisis kredit inilah yang dijadikan pertimbangan apakah calon debitur layak mendapatkan pinjaman atau tidak.
- Menentukan Besaran Pinjaman
Melalui hasil analisis yang dilakukan oleh analis kredit, bank dan lembaga keuangan dapat menentukan besaran pinjaman nasabah. Dalam hal ini, perusahaan keuangan dan bank akan melihat kebutuhan dan kemampuan calon debitur. Jika dirasa debitur mampu mengembalikan pinjaman tepat waktu, bank dapat memberikan pinjaman dalam jumlah besar.
- Mengelola Portofolio Kredit
Fungsi analisis kredit yang berikutnya adalah untuk mengelola portofolio kredit. Melalui analisis yang dilakukan, pihak bank akan mengendalikan risiko yang mungkin timbul dari pemberian kredit kepada nasabah. Dengan begitu, risiko gagal bayar maupun risiko kredit buruk bagi lembaga dapat diminimalkan.
- Memantau Pembayaran
Terakhir, analisis ini juga berfungsi untuk memantau pembayaran calon debitur serta perkembangan usahanya.
Tugas-Tugas Analis Kredit
Setelah mengetahui definisi dan fungsinya, Anda juga perlu tahu apa saja tugas analis kredit. Inilah beberapa tugas yang harus dilakukan seorang analis kredit di bank maupun lembaga keuangan lainnya.
- Menganalisis Pengajuan Kredit Nasabah
Tugas utamanya adalah melakukan analisis terhadap pengajuan kredit. Seorang analis kredit harus melakukan beberapa pengecekan terhadap kondisi keuangan nasabah perorangan maupun perusahaan. Tahapan ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko kredit.
- Perbandingan Keuangan
Analisis kredit juga bertugas membuat perbandingan atas keuangan dari masing-masing debitur yang mengajukan kredit. Seorang analis kredit akan melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan, lalu menyimpulkan apakah debitur yang bersangkutan layak mendapatkan kredit atau tidak.
- Konsultasi dengan Calon Debitur
Setelah proses analisis, diperlukan konsultasi dengan calon debitur untuk membahas beberapa hal penting. Seperti tujuan debitur mengajukan pinjaman, menyarankan besaran pinjaman yang sesuai, hingga jangka waktu yang tepat bagi debitur melunasi pembayaran.
- Membuat Laporan dan Membandingkan Catatan
Terakhir, analis kredit wajib membuat laporan dan membandingkan catatan keuangan. Laporan dibuat secara berkala mengenai risiko pinjaman debitur, terutama saat mereka melakukan perpanjangan kredit. Sementara perbandingan catatan diperlukan untuk evaluasi beberapa aspek, seperti profitabilitas, likuiditas, maupun kredit organisasi yang sedang berjalan.
Nah, itu tadi definisi, fungsi, dan tugas analisis kredit. Sebelum mengajukan pinjaman bisnis, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan konsultan bisnis Odito.