Suatu perusahaan wajib membuat laporan keuangan pada periode tertentu. Penyusunan laporan keuangan yang berisi data-data penting seperti kewajiban, beban, net worth, aset, pendapatan dan perubahan ekuitas tak boleh dilakukan secara asal-asalan. Karena nantinya, laporan keuangan akan digunakan untuk memantau perkembangan bisnis tersebut.
Dalam menyusun laporan keuangan penting untuk mengikuti pedoman Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Lantas, apa saja tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan berdasarkan SAK? Simak uraian lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Bisnis
- Menyediakan Informasi Terkait Keuangan Perusahaan
Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan bisnis di suatu perusahaan. Laporan yang berisi transaksi keuangan seperti laba/rugi, perubahan modal/ekuitas, arus kas, neraca, serta catatan atas laporan keuangan akan memudahkan proses audit.
Tidak hanya untuk kalangan internal, laporan keuangan yang dibuat sesuai SAK juga bermanfaat bagi pihak-pihak terkait yang membutuhkan. Seperti para pemegang saham, investor, dan lain sebagainya. Melalui informasi yang disajikan secara detail dalam laporan keuangan, pihak yang membutuhkan dapat mengukur performa perusahaan dalam periode tertentu.
- Sumber Informasi Lain yang Berhubungan dengan Laporan Keuangan
Laporan keuangan bisnis pada suatu perusahaan bisa jadi sumber informasi lain untuk pihak-pihak yang membutuhkan. Mulai dari owner, investor saat ini, investor potensial, pemberi pinjaman, pemerintah, manajemen, pemasok dan kreditor usaha, karyawan, serta lembaga-lembaga lain.
Baca Juga : Cermati Keuntungan Menggunakan Konsultan Keuangan Terbaik, Jangan Sampai Nyesel!
Hasil penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK dapat digunakan untuk melihat aktivitas investasi. Melalui laporan keuangan bisnis pula bisa dilihat seperti apa kebijakan akuntansi yang diterapkan pada suatu perusahaan.
- Sebagai Pertimbangan dalam Mengambil Keputusan Bisnis
Tujuan penyusunan laporan keuangan yang selanjutnya adalah sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Pemilik bisnis tidak mungkin mengambil keputusan yang akan merugikan perusahaannya. Oleh karena itu, owner dan manajemen butuh laporan keuangan sebelum menentukan kebijakan dan mengambil keputusan.
Laporan keuangan yang menunjukkan ulasan kondisi perusahaan secara spesifik biasanya juga dijadikan pertimbangan bagi calon investor.
- Gambaran Mengenai Kebijakan Manajemen
Penyusunan laporan keuangan bisnis dapat menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen untuk suatu perusahaan. Dalam hal ini, kredibilitas pihak manajemen yang jadi taruhannya. Sumber daya keuangan yang dikelola dengan baik dan benar menunjukkan bahwa pihak manajemen berhasil mengelola perusahaan.
Sebaliknya, laporan keuangan yang buruk akan menunjukkan seperti apa kinerja manajemen yang menyebabkan perusahaan tidak berkembang.
Karakteristik Laporan Keuangan Perusahaan
- Mudah Dipahami
Laporan keuangan bisnis yang mengikuti standar SAK akan bisa dipahami dengan mudah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai pengetahuan memadai tentang aktivitas akuntansi serta ekonomi dan bisnis.
- Relevan dan Transparan
Penyusunan laporan keuangan harus relevan dan transparan karena akan dijadikan pertimbangan bagi pihak yang membutuhkan dalam mengambil keputusan bisnis. Data-data yang disajikan pada laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan bisa digunakan untuk mengevaluasi kondisi perusahaan saat ini maupun masa depan.
- Netralitas, Lengkap, dan Pertimbangan Sehat
Laporan keuangan bisnis harus disusun secara netral, lengkap, dan atas pertimbangan sehat. Artinya, penyusunan laporan keuangan diarahkan pada kebutuhan umum pemakai serta memuat data lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
Untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan SAK di Indonesia, diperlukan tim profesional yang mumpuni serta terlatih. Guna meningkatkan skill karyawan, Anda perlu melakukan pelatihan dengan ahli akuntan yang mempunyai jam terbang tinggi seperti Odito.